Miftah

Hari demi hari ku lalui dengan semangat. Semangat yang hadir di dalam diri ku tak pernah ku sadari hadirnya. Aku termenung, melamunkan langkah-langkah yang telah ku tapaki. Aku tak ingin situasi ini Aku Tak ingin keadaan ini Mengapa yang ku harapkan tak sesuai? Apakah aku harus menempuhnya? Apakah tidak ada jalan yang lain untuk ku lewati? Berbagai hal telah ku hadapi Aku mencoba dan terus mencoba setiap cara menghadapinya. Namun sulit ku hadapi satu persatu. Setiap kata yang terucap dari bibir ku Aku berusaha menjaganya, terkadang aku tak menyadari kata-kata apa yang telah terucap! Aku hanyalah seorang manusia Aku bukanlah seorang bidadari Kelemahan ku Kelebihan ku Kekurangan Ku Kekuatan ku Menjadi satu kumpulan untuk aku dalam berharap Harapan demi harapan selalu memberikan ku hal yang baru dalam hidu ini... ^__^

Dalam langkah ini Ku berharap keajaiban segera hadir. Aku pun membutuhkan kehidupan yang layak... Aku membutuhkan kehidupan yang apa adanya. Apa aku salah jika menginginkan sesuatu dalam hidup ini? Bagaimana caranya? Untuk apa semua ini? Untuk siapa semua ini? Apakah seperti ini? Berilah aku sebuah pembelajarannya... Berilah aku sebuah jawabannya... Berilah aku sebuah petunjuknya.. Impian ku hanyalah impian.. Harapan ku hanyalah harapan... Cita-cita ku hanyalah cita-cita... Mimpi ku tetap menjadi mimpi Yang ku terima hanyalah kenyataan pahit.. Yang manis hanyalah rasa untuk ku nikmati sesaat... ^14.45wib 17032011^

Sebuah jam tangan dengan bentuk yang kecil dan indah selalu membuat ku tersenyum dan merasakan kebahagiaan dalam diri. Hadiah kecil yang diberikan oleh dia membuat aku merasakan, bahwa dia selalu ada di setiap waktu ku, selalu menemani ku. Hadiah kecil itu begitu berartinya dalam waktu dan langkah ku, sehingga aku tak ingin melepaskannya dari tangan ku. Aku senang karena banyak yang menyukai hadiah kecil ini, mereka yang melihat selalu mengatakan "Cantik dan manis ya jam tangannya??" Aku hanya mampu tersenyum, karna aku tak mampu untuk mengatakan bahwa jam tangan ini diberikan olehnya.   Aku berharap dia dapat mengerti, menerima, dan memahami situasi serta kondisi saat ini. Jujur aku berharap dan masih berharap suatu saat nanti dia benar - benar dapat di sisiku di saat hari bahagi aku "hari ulang tahun ku" walaupun saat ini dia telah memberikan aku sebuah hadiah kecil, semoga tahun berikutnya dia dapat menjadi teman unutk ku berbagi menyambut bertambahnya usia ini.

2 hari telah berlalu saat istimewa ku. Aku bersyukur sangat - sangat bersyukur kepada Allah SWT, karna telah memberikan rahmat dan hidayahnya untuk ku di hari istimewa ku. Kebahagiaan itu tak dapt ku gantikan dengan moment apa pun. walaupun tak seindah yang aku bayangkan, tapi aku tetap menikmatinya.  sehari sebelumnya aku mendapat hadiah kecil dari seseorang yang aku sayangi, dia memberikan aku sebuah kejutan kecil, aku tak berpikir malam itu dia akan memberikan hadiah itu kepada ku, karna biasanya kami hanya keluar makan malam saja, namun waktu tiba dirumah dia meminta ku untuk menunggi sebentar. Wouw.. Amazing, dia memberikan aku sebuah bungkusan kotak kecil, sampai di kamar, aku langsung membukanya. Saat aku melihat isi kotak kecil itu, aku benar - benar terkejut, ternyata sebuah jam tangan yang bagus banget *tapi bukan jam tangan merk lho ^_^* sehingga aku tak sanggup untuk mengeluarkan suara karena bahagia dan terharu. Aku tak begitu menginginkan hadiah di hari ulang tahun ku, a

Esok merupakan hari yang selalu ku nantikan di setiap tahunnya. Aku selalu berharap - harap cemas dengan hari itu, karena aku selalu menanti hadiah kecil atau kejutan kecil dari mereka disekeliling ku. Tapi seiring berjalannya waktu, aku pun harus segera sadar dari mimpi - mimpi ku, bahwa aku bukanlah seorang anak kecil yang setia menanti kedatangan teman - teman dah saudara - saudara serta keluarga untuk datang memberikan sebuah hadiah dengan perayaan yang meriah.  Saat ini usia ku telah memasuki usia kedewasaan menuju kematangan dalam hidup. Bertambahnya usia menjadi berkurangnya waktu dalam hidup ini, ketakutan ku akan tibanya hari dimana aku benar - benar sendiri, membuat aku untuk terus berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup ini. Aku bersyukur, karna Allah SWT telah memberikan kesempatan untuk memperbaiki keadaan hidup ku selama ini.Aku pun bersyukur karna Allah SWT telah memberikan ku kehidupan yang penuh dengan berbagai warna, sehingga aku mampu mengenal disetiap warna it

Hari demi hari terus ku lewati, langkah pun terus ku lalui, tatapan ku terpaku pada tujuan, namun aku tak tahu apa yang akan terjadi. Aku terus mengalah, bersabar, kuat, tegar, dan tetap belajar untuk mengikhlaskan semua yang terjadi. Kadang aku bertanya "kapan berakhir? atau Dimana hasilnya?" Akan tetapi, semua itu tak dapat ku rasakan dengan sadar. Ketika aku menyadarinya, hal itu telah hilang dan takkan pernah terjadi lagi.  Aku tak tahu mengapa hal ini terjadi pada ku? Aku menangisinya, aku menertawakannya, aku bersedih, tapi aku tetap menerimanya. Kadang aku selalu memohon agar hal ini dihlangkan sejenak dalam hidup ku, karna aku sangat lelah, aku telah tak berdaya lagi. Seandainya jiwa raga ku ini dapat berbicara, maka Ia akan mengatakan hal sama dengan ku, tapi jiwa raga ku hanya dapat merasakannya saja.  Aku terus meratapi hal ini, sehingga akhirnya aku mengerti bahwa hal ini telah membuat aku menjadi manusia yang harus kuat dan tegar. Semoga aku terus menjadi manus