You & Me


Waktu tak mengenal apa yang kita inginkan, waktu hanya dapat memberikan yang baik diantara yang terbaik untuk hidup ini. Aku berharap, terus berharap, sampai kapan, aku tak tahu ? Tapi di lain hal, aku masih terus memberikan yang baik dari apa yang telah terjadi pada langkah ku.
Hati ini belum dapat aku atasi lukanya dengan baik. Hati ini masih saja terisi oleh dia, jujur aku ingin hal ini berakhir dengan baik, namun apa yang dapat ? Terus saja air mata menjadi teman setia di setiap waktu ku.
Linangan air mata ini tak dapat terbendungi, aku berusaha untuk membendunginya, akan tetapi yang aku alami hanyalah sakit dari luka yang belum terobati. Aku sangat membutuhkan waktu dalam sebuah proses mengahadapi ini.
Tak mungkin untuk ku melupakan diri mu sepenuh hati ku ! Terlalu banyak waktu yang kita lalui bersama, tanpa kita sadari apa yang telah terjadi. Sangat disayangkan, karena diri mu dengan mudahnya melupakan apa yang  telah terjadi selama ini.
Aku hanyalah manusia, aku tahu, kekurangan dan kelebihan ku membuat diri mu tak dapat menerimanya serta memahaminya dengan baik. Pernyataan yang diri mu ucapkan selalu hadir dipikiran ku, benar-benar aku tak dapat mempercayainya, kata-kata itu keluar dari bibir mu. Apakah itu diri mu yang sebenarnya ? Semoga harapan ku, itu bukanlah diri mu, tapi hanyalah bayangan diri mu saja !!!
Apakah diri mu tahu apa yang ku rasakan saat ini ?
Apakah diri mu tahu bagaimana aku saat ini ?
Sepertinya, pertanyaan itu hanyalah ilusi dalam logika ku, karerna pertanyaan itu takkan pernah ada jawabannya...
Semoga kepedihan ini segera terobati dengan baik sehingga aku dapat melanjutkan langkah ku yang tertunda. Aku selalu berusaha menerimanya dengan kesabaran ku, ketabahan ku, dalam hidup ini...


Engkau yang sedang digelisahkan 
oleh kekhawatiranmu, dengarlah ini …

Tuhan menciptakanmu kuat, tetapi
 
Tuhan tidak menciptakanmu cukup kuat
 
untuk secara sekaligus menggembalakan 
penyesalan-penyesalan masa lalumu,
 
menyelesaikan tugas-tugasmu hari ini,
 
dan membesarkan kekhawatiran-kekhawatiranmu
 
tentang masa depan.
 

Itu sebabnya Tuhan memberimu kecerdasan
 
untuk mendahulukan yang seharusnya kau dahulukan,
 
dan meninggalkan yang seharusnya kau tinggalkan.
 

Hanya dengannya engkau akan disebut bijak,
 
karena kebijakan adalah kecerdasan
 
untuk mengutamakan yang baik.
 

Sesungguhnya,
engkau berbakat untuk bergembira,
 
dan engkau berwenang untuk merajut
 
serat-serat kegembiraanmu
 
menjadi permadani kebahagiaanmu.
 


Engkau berhak untuk berbahagia, upayakanlah.

Mario Teguh - Loving you all as always

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 Kata Kunci

Life... Love...

2020